10 Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Pola Pikir Manusia
Umum

10 Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Pola Pikir Manusia

Rate this post

5 sekolah filosofis dengan filsuf terkenal

10 Aliran Filsafat yang Mempengaruhi Pola Pikir Manusia

1. Idealisme

Idealisme adalah aliran filosofis yang mendasar bagi ide-ide. Pengikut aliran ini percaya bahwa realitas muncul dari kombinasi jiwa dan gagasan. Kedua kerjasama ini juga dianggap penting bagi pembangunan manusia dalam pemikiran. Plato dan Descartes adalah contoh filsuf terkenal yang membahas aliran ini.

Plato mengatakan bahwa ide adalah dasar dari realitas. Namun, kenyataan yang bisa dilihat orang hanyalah bayangan dari sebuah ide. Dengan kata lain, filosof ini dapat berasumsi bahwa realitas itu tidak nyata atau tidak penting.
2. Rasionalisme

Aliran filsafat kedua disebut rasionalisme. Bapak filsafat modern, Rene Descartes, adalah pelopor aliran ini. Suatu pertanyaan pernah muncul di benak filosof ini, yaitu: “Apakah metode dasar manusia untuk berefleksi?”.

Jawabannya adalah dengan alasan. Akal merupakan roda putar yang penting dalam kehidupan manusia. Akal membantu orang menemukan, mendapatkan, dan menguji berbagai hal. Pengikut aliran ini percaya bahwa semua masalah dapat menemukan secercah harapan dengan alasan.
3. Empirisme

Tidak seperti rasionalisme, empirisme menganggap pengalaman lebih mendasar daripada akal. Segala sesuatu yang dilihat oleh panca indera adalah gambaran yang nyata, jelas, dan pasti. Oleh karena itu, manusia sangat bergantung pada aktivitas mendengar, mencium, melihat, menyentuh dan menyentuh.

Para empiris juga tidak percaya bahwa manusia dasar memiliki pengetahuan diri tanpa adanya pengalaman. Mereka percaya bahwa pengetahuan tidak dapat dibentuk tanpa orang memiliki pengalaman. Francis Bacon dan Thomas Hobbes adalah dua contoh empiris.
4. Dualisme

Aliran dualisme merupakan perpaduan dua realitas yang berbeda dan saling bertentangan. Meskipun demikian, keduanya tidak dapat dipisahkan dan terus berjalan tanpa satu sama lain. Ada beberapa tokoh yang menyatakan bahwa kedua realitas tersebut adalah idealisme dan materialisme.

Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa materialisme adalah perpaduan antara jiwa dan raga. Thomas Hyde, sebagai pelopor ide ini, berpendapat bahwa pikiran dan materi adalah zat yang berbeda. Namun keduanya akan saling melengkapi untuk membentuk suatu ilmu dalam diri manusia.
5. Positivisme

Positivisme adalah aliran filsafat yang muncul pada abad ke-19. Aliran itu adalah kepercayaan pada fakta. Selain fakta, positivisme akan melihat semua ini sebagai tidak pasti dan tidak nyata.

Seperti empirisme, positivisme percaya bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman yang dipelajari melalui panca indera. Para pengikutnya tidak percaya bahwa orang memiliki pengetahuan tanpa mengalami apa-apa. Oleh karena itu, orang tidak dapat mengetahui tanpa melihat terlebih dahulu.

Henri de Saint Simon adalah pelopor sekolah ini. Positivisme dikembangkan lebih lanjut oleh muridnya yang bernama August Comte. Mereka membentuk gagasan bahwa pengetahuan yang diperoleh manusia membutuhkan sistem hubungan sebab-akibat. Melalui proses ini hukum-hukum pengetahuan terbentuk.
Filosofi mana yang mungkin Anda ikuti?

Inilah beberapa aliran filsafat yang cukup besar dan memiliki banyak penganut dari zaman dahulu hingga sekarang. Apakah Anda termasuk orang yang mengikuti arus di atas? Beri tahu saya di kolom komentar!

Sumber :